Monday, December 31, 2007

Kerja yuk kerja [yang bener]

Sometimes I wonder, kenapa sih di antara beberapa orang di sekitar gue banyak yang bikin peng-kotak-an yang gak jelas untuk masalah bagi-bagi tumpeng. Bagi-bagi tumpeng dalam artian pekerjaan. Barusan aja, bener-bener barusan aja, gue telpon-telponan ama teman di luar kota. Sebenarnya teman dari Surabaya yang "terpaksa" harus ke luar kota. Beberapa saat yang lalu dia minta bantuan untuk melakukan delete sebuah TRAU dan di-create ulang (please, no paying attention to bold one, only a humble example I have).

Di tengah gue koordinasi ama temen-temen di Bojonegoro, gue kerjain request-nya itu. Dan benar saja alarm-nya disappear. Bukan ajaib sich tapi emang harus dibegituin.

Dan perlu diketahui seluruh dunia [dunia mak lampir, ato suster ngesot juga boleh], kalo si teman saya itu mau ikut-ikutan mengkotak-kotakkan diri, pekerjaan itu sama sekali bukan masuk wilayah kerja dia. Nah si dia itu kena getahnya si peng-kotak itu. Makanya gue bilang, sometimes I wonder...

Satu pelajaran di akhir tahun buat gue bahwa tidak ada gunanya membatasi diri seperti itu. Yang ada bisa saja yang lainnya pada males kerja bareng ma kita.

Oke, met taon baru buat semuanya... Gue kayaknya di kantor sampe besok deh.. Duuh kasian si krucil dari kemaren ditinggal-tinggal kerja :(

Annoying...

Kalo tiba-tiba hari ini gue jadi pendiem, pagi-pagi dateng kantor langsung ke meja tanpa menebar sapaan, itu karena gue lagi pengen diem aja. Nothing to be worried, I just wanna keep silent of myself. Gue berusaha berempati atas musibah banjir ini, yang ternyata banyak di antara keluarga gue - dari mommy- yang rumahnya keterjang tuh banjir. Dan juga berempati ke beberapa rekan kerja yang menancap di daerah banjir, dan gue blom pernah sekalipun ngirim mereka nasi bungkus, mie instant or something else, LOL :)...

Eventhough it was so annoying -at least for me-, I will to just keep it silent.. Huuh, hard to do.. Gue berdoa aja semoga "cobaan" ini cepat berakhir. Gue bareng-bareng lagi ama temen-temen yang gila -definisi gila yang sebenarnya- yang ternyata dibalik kegilaan mereka namanya KESETIAKAWANAN itu dipegang teguh. I appreciate for that...

Sunday, December 30, 2007

Bojonegoro out of service :(

Melihat kenyataan bahwa banjir yang sejak beberapa hari yang lalu melanda wilayah Madiun, Ngawi dan mulai kemarin merambah ke Bojonegoro membuat hati gue miris.

Yang lebih membuat miris lagi, di daerah-daerah tersebut jaringan Telkomsel lumpuh due to flood, Telkomsel network out of service there. Seperti yang terjadi semalam ketika 2 BSC di dalam kota Bojonegoro yang terpaksa dimatikan untuk menghindari short-circuit. Padahal ya, saat-saat kayak gini komunikasi justru jadi kebutuhan vital. Buat kabar-kabarin ke sanak keluarga, handai taulan bahwa semua baik-baik saja tidak ada yang perlu dicemaskan ataupun sebaliknya.

Mendengar berita itu gue langsung beres-beres baju gue dan si cinta beberapa lembar, dimasukkan ke dalam koper. Sambil mengendap-endap dari kamar dimana si krucil sudah tertidur lelap, gue pamit ke si embak kalo untuk 2 hari ke depan gue bakalan ke luar kota bareng si cinta, bulan madu ke-enam.

---CUT!!!---

Bo'ong deng!!!

Mana mungkin gitu looh, yang ada gue dan si cinta buru-buru ke kantor, koordinasi sana dan sini, satu team sudah berangkat menuju Bojonegoro. Meeting singkat, memutuskan apa langkah pertama yang harus diambil, cabutlah gue bersama 3 rekan kerja yang lainnya. Gue dan si cinta menuju ke arah Tuban, sedang 2 rekan yang lainnya menuju Lamongan. Semalam suntuk berjibaku di dalam sebuah shelter sempit berselimutkan kabel ruwet dan bau keringet, LOL.. Melakukan reboundary BTS, reroute transmisi dan apapun itu yang sekiranya bisa menyelamatkan jaringan Telkomsel. That's the point gue dan yang lainnya dibayar tiap bulannya.

Alhamdulillah kerja keras itu terbayar sudah. Siang tadi outer city of Bojonegoro sudah terlayani kembali jaringan Telkomsel. Inner city masih menunggu sebuah BSC recovery dari sang vendor, mungkin menunggu banjir mulai surut. Ini balik dulu ke Surabaya, mengumpulkan tenaga dan pikiran, kali aja besok masih diperlukan, minimal sudah diistirahatkan sejenak.

Yuuk mari, akhir tahun ini kerja keras. Bolehlah yang pengen nguras-nguras BTS yang terendam banjir, jangan lupa bawa ember yaa. Bolehlah yang pengen ngelap rack BTS dari lumpur, jangan lupa pel-pel-an-nya. Bolehlah yang pengen setor muka doank, sambil jalan-jalan liat banjir -kurang kerjaan banget-. Bolehlah yang pengen bantu doa, semoga dikabulkan doanya, tapi doanya yang baik-baik yaa.

Deep condolence buat para korban banjir dan tanah longsor. Jangan lupa berdoa semoga cobaan ini segera berlalu dan mereka diberikan ketabahan menghadapi cobaan di akhir tahun ini.

Friday, December 28, 2007

Mendadak Banyak Kerjaan

Dah malem, gue masih nongkrong di kantor, nongkrongnya gak cuman nongkrong doank tapinya.

Menjelang penghabisan tahun 2007, mendadak dangdut banyak kerjaan. Bener-bener mendadak, sekitar jam 5 sore tadi tiba-tiba ada permintaan penambahan network element. Untungnya [orang jawa selalu ada "untungnya"] penambahan itu hanya untuk inner city sajah, puufff lega.

Sementara itu, di ujung barat Jawa Timur, beberapa rekan sedang bergelut atau mungkin malam sedang bergulat dengan kenyataan bahwa banyak banget BTS yang terendam banjir yang menyerbu Madiun, Ngawi dan sekitarnya. Ceritanya recovery network gituh, tapi gue sendiri gak bisa ngebayangin, recovery macam apa itu secara kota Ngawi sendiri masih terisolir untuk akses masuk kotanya. Istilah kerennya mah blank-spot untuk keadaan tidak ada sinyal sama sekali di tengah kota.

Balik lagi ke keadaan gue yang compang-camping di kantor sampe hampir tengah malem begini, salah satu alesannya gue gak tega ngeliat teman-teman field engineer yang sampe detik ini masih ngerjain sesuatu untuk persiapan tahun baru nanti. Biasalah, tahun baru occupancy network bisa naik sekian persen gitu deeh. Nah persiapannya salah satunya ya malem ini, secara besok sudah weekend dan hari senin is the last day for 2007. Gituuh...

Sore tadi tiba-tiba juga gue dapet "wasiat" dari si boss untuk sebuah pekerjaan yang punya deadline akhir desember ini. *Hello, ini sudah akhir desember boss...* Berhubungan dengan setumpuk data, dan juga berhubungan dengan pencapaian divisi. Gila banget kan.. Ironically irrasional, gitu kira-kira... So, what should I do?? Dijamin hari senin nanti semuanya dibikin jungkir balik demi mengejar target yang impossible ini... Kalo bener-bener semua yang dibikin jungkir balik gue rela, tapi kalo hanya gue sendiri yang akhirnya jungkir balik sendiri, mending gue koprol aja sekalian alias nehik-nehik alias makasih sudah kenyang, wakakaka...Sekarang mah enaknya pulang ke rumah, tidur, trus besok bangun siang. Kan hari libur ^__^

Thursday, December 27, 2007

Thank to you

Siang ini secara gak sengaja gue mendengar sebuah pembicaraan di antara para bapak-bapak yang sudah mempunyai seorang putra/putri. Sebenarnya gak pantes sih kalo dibilang bapak-bapak, secara kalo dilihat mah gak keliatan pake kumis, gak ada sisir nyembul di saku belakang (jaman kapan itu, neng) trus umurnya masih kurang dari kepala 3. Yaa begitulah profil bapak-bapak yang gue maksud tadi, atau gue anulir aja, sebut saja mereka itu bapak muda, it's sound better *pletak, maksa banget*.

Kembali ke pembicaraan itu, tiba saatnya salah satu bapak muda *tetep aneh rasanya sebutan ini* menceritakan dunianya bersama sang buah hati. Sebut saja nama bapak muda itu Mas Nono Suhardjo, sudah gak usah protes, boleh donk meskipun bapak-bapak tapi dipanggil pake embel-embel mas.
"Sampai sekarang gue belum pernah ganti popok anak gue...", Mas Nono membuka pembicaraan.
"Waaah, gimana bapak yang satu ini. Justru anak itu seneng pas diganti popoknya, dia ngeliatin siapa yang ganti popoknya", sahut bapak yang satunya protes. Sepertinya Mas yang satu ini menurut pengamatan gue termasuk bapak yang sering "pegang" anaknya.
"Lha ibuknya bisa koq...", jawab Mas Nono enteng.
"Waaah, sana pulang dulu buat belajar ganti popok..", timpal temen ngobrolnya Mas Nono itu.

Gue yang awalnya cengar-cengir ngedengerin dari meja kerja mau gak mau dibuat geli juga, jadi pengen ikutan komentar.
"Apa mas, belum pernah ganti popok sama sekali??", gue negasin lagi sambil noleh ke arah perbincangan mereka.
Mas yang temennya Mas Nono itu nyahut, "Iya Na, masa' blom pernah ganti popok anaknya..."
Gue kasih sebuah jawaban yang singkat tapi mengena, "Untung bukan suami gue...". Huuaah, kesannya sadis banget ya jawaban gue barusan.

Memang kalo dah ngomongin hal begituan, maksudnya seputar perawatan bayi dan anak, kadang gue gemes kalo ada seorang bapak yang kesannya menumpahkan segala tetek bengek si bayi ke seorang ibu. Salahkah?? Tidak, gue sama sekali tidak menyalahkan para bapak yang mempunyai mind-set seperti itu, syah-syah aja koq toh tidak mengganggu tidur gue sama sekali.

Dan di sini gue harus bersyukur bahwa si cinta bukan kategori bapak yang seperti barusan gue gambarkan di atas. Ketika gue blom berani mandiin si krucil pada usia beberapa hari (setelah pulang dari rumah sakit), si cinta lah yang ngeyakinin bahwa gue bisa mandiin si krucil. Tidak tanggung-tanggung, dia berani membuktikan kalo dia juga bisa mandiin si krucil yang masih mungil itu. Dari sini aja, gue sudah kalah satu langkah, bahwa di antara gue dan si cinta, yang pertama mandiin si krucil adalah si cinta. I really appreciate it.

Ganti popok either ngompol or pup gak masalah buat dia, tengah malam pun dilakoni juga. Kalo menurut gue, hal yang begituan memang tanggung jawab gue dan si cinta. Dan itu benar-benar membuat gue bersyukur bahwa he such a great father and husband.

Sampe sekarang pun, seandainya gue sedang tugas keluar kota untuk beberapa hari, siapa lagi yang ngurusin si krucil kalo bukan si cinta. Memang sih di rumah ada mbak, tapi selama di rumah ada gue or papa or both of us, dijamin si krucil nempelnya ma kita berdua. Artinya kalo dia ngompol, pup or something else larinya juga ke gue or si cinta.

Jadi keinget jaman gue kuliah dulu, pulang kantor langsung ke kampus naik taksi. Si cinta pulang ke rumah buat nemenin si krucil, sekitar jam 8:30 malam jemput ke kampus yang berjarak tidak kurang dari 25 km dari rumah bersama si krucil. Kalo ada tugas kuliah yang musti dikumpulin besoknya gue lembur, trus si krucil siapa lagi yang nemenin kalo bukan si cinta. Parahnya kalo musim praktikum tiba, bisa-bisa gue ketemu si krucil hanya pagi hari, dalam rentang waktu gue bangun tidur sampai gue berangkat ke kantor. Pulang kantor langsung ke kampus, pulang ke rumah seringnya si krucil dah bobok, baru ketemu besoknya.

Sedih?? Sangat... Tapi akhirnya gue memilih dan sudah memutuskan yang terbaik buat gue, buat si cinta dan tentu saja buat si krucil.

Once more, I really appreciate his effort for me and of course for our little boy. Thank you for being great husband, great father too... I'm proud of you, love you always..

Makasih sudah mau bersabar mendampingi gue yang kekanak-kanakan ini.. Sekarang dah jarang ngambek kan, abisnya kalo ngambek didiemin aja.. Kan capek sendiri tuuh.. Wakakaka...

Wednesday, December 26, 2007

2007 - 2008

Sebelumnya gw mo ngucapin met Natal buat yang ngerayain, meskipun telat... Trus met menyongsong tahun baru 2008 yaaa....

Akhir tahun kayak gini banyak yang nulis tentang resolusi tahun 2008 trus pencapaian di 2007 or something like that-lah.. Gw mah simple ajah, pengennya di tahun 2008 nanti, yang tinggal 4 hari ini, pada akhirnya saya bisa menyenangi pekerjaan yang berkutat dengan something like budgeting, purchase requisition, purchase order and else.. Terus terang sampai saat ini gw masih blom ngeh bener ama yang begituan. Modal "terpaksa" akhirnya tampuk pekerjaan itu nempel deh ke gw. It's OK...

Trus satu lagi, pengennya di awal tahun 2008 nanti dah bisa menempati rumah baru meskipun dengan interior yang "minimalis". Tolong di-cam-kan ya, bukan minimalis style tapi interior yang seadanya dulu. Yang penting dah bisa ditidurin, dipake masak dan sebagainya.. Doanya yaa...

Kalo disuruh nengok ke belakang, setahun belakangan ini banyak banget hal-hal yang gw (dan si cinta dan si krucil juga) lalui.

Mulai Desember ini misalnya, si krucil masuk rumah sakit selama 4 hari terhitung sejak 13 s/d 16 Desember kena infeksi bakteri. Beberapa hari sebelum masuk rumah sakit emang si krucil panas tinggi, mencapai 39.7 derajat dan gak mau makan. Alhamdulillah sekarang dah sembuh, banyak makan malahan. Bisa jadi hari ini jadi monster ayam, besok jadi monster telur, besok monster ikan. Pokoknya makannya banyak banget, bisa-bisa sehari makan 6 kali.
Alhamdulillah juga, tahun ini adalah qurban pertamanya si krucil. Kami bertiga merayakan hari raya Idul Adha di Ngawi, sekalian pulang kampung. Semoga qurban itu tidak terputus nantinya.

November, ultah kedua si krucil. Semakin gede, semakin ceriwis, dan dah bisa ngambek. Kalo dah ngambek langsung ndlosor di bawah, gak peduli dia lagi di jalan atau di mana.
Gw ma si cinta sempet jalan-jalan di Bandung, ke Ciwidey. Heem, lumayan enjoy juga.. Sebelumnya kami bertiga jalan-jalan ke Lombok, acara Family Gathering. Pertama kali si krucil naik pesawat, bisa ditebak, dia excited banget.

Oktober, Kimi jadi juara dunia F1. Finally, penantian panjangnya akhirnya berujung dengan gelar juara dunia. Heem mantap lah.. Trus ada perhelatan besar, Pesta Blogger, yang akhirnya menentukan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional. Gw gak datang, tapi tetep aja bangga sebagai salah satu blogger di Indonesia, wekekeke...

September, gw hampir menjalani penugasan sementara untuk beberapa minggu di Padang, nota dinas sudah di tangan. Waktu itu gw dah hampir pesen tiket pesawat dan penginapan selama di sana. Sampai akhirnya ada gempa di Bengkulu yang ber-impact juga sampai ke Padang. Gw dihubungi salah satu manager di Jakarta, mengabarkan penugasan itu ditunda selama masa recovery network di sana. Lega, karena akhirnya gak jadi berangkat ke sana, apalagi waktu itu bulan puasa. Gak ngebayangin, menjalani puasa jauh dari keluarga, dan yang gak bisa ngebayangin adalah terpisah jauh dari si krucil dalam jangka waktu yang panjang. Penugasan itu sampai saat ini belum terdengar kabar beritanya. Kalo misalnya awal tahun 2008 harus berangkat kesana, ya diterima aja, namanya juga tugas, betul gak??
Tanggal 4 September adalah hari ulang tahun ketiga pernikahan gw ma si cinta. Tiga tahun dari tanggal tersebut gw nikah ma si cinta, waktu itu usia gw blom genap 21 tahun. Gile, sekarang kalo dipikir-pikir, gw nikah muda banget. Trus November 2005 gw dah jadi mama. Too early?? Mungkin, tapi ternyata gw enjoy banget.

Agustus adalah bulan yang bikin gw bener-bener frustasi untuk masalah pekerjaan. Tidak perlu disebutkan hal apa itu sehingga membuat gw frustasi. Intinya, waktu itu gw kecewa bener dengan keadaan di lingkungan kerja gw. Toh akhirnya gw bisa mengabaikan hal tersebut. Sebuah proses pematangan emosi kalo boleh gw sebut.

Juli, si cinta ber-ulang tahun. Bulan-bulan ini banyak temen gw yang nikahan.

Juni, nothing's special...

Mei, ikutan Olympiasel di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta. Olympiasel or Olympiade Telkomsel,adalah perhelatan olah raga tingkat Nasional. Di situ pula akhirnya si cinta membeli salah satu R/C Helicopter-nya. Harganya menurut gw lumayan mahal, dan sekarang nangkring di atas lemari, komponennya ada yang rusak katanya.
Pernah suatu kali ngambek ama si cinta yang ujung-ujungnya dibeliin bunga mawar warna putih. Waah, besok tanggal 9 Januari minta dibeliin mawar warna orange deeh, kira-kira ada nggak ya?? Atau perlu pake acara ngambek?? Wekekeke..

April, si cinta ke Banjarmasin selama seminggu untuk melakukan ATP Radiolink.
Si cinta punya hobi baru, main remote control heli. Awalnya mah beli yang murah-murah dulu, lama-lama harganya lumayan mahal, padahal barangnya kecil tuuh... Biarin aja, lama-lama ntar juga bosen sendiri *ngacir*...

Maret, si krucil punya hobi ngiler. Pokoknya ngiler mulu, gigi susunya dah mulai tumbuh lengkap soalnya... Si krucil dibeliin sepeda, pake uang yang dikasih Mbah Ti.
Musim Grand Prix dimulai di bulan ini, motoGP dan F1. Mulai bulan Maret s/d Oktober, setiap weekend bakalan nongkrong di depan TV deeh..
Gw dapet puisi dari si cinta, mantap euy...

Februari, si cinta pasang kaca film buat si item. Baru sehari dicoba, dia ngerasa terlalu gelap. Akhirnya kaca film itu dibongkar trus diganti lagi ama yang lebih terang. Dooh, benar-benar pemborosan deeh. Gw cuman bisa geleng-geleng kepala aja, mo marah gimana, yang dipake uangnya sendiri koq.. Wekekeke..

Januari, nothing special... Eh, ada donk.. Gw kan ultah-nya di bulan Januari tepatnya hari kesembilan di setiap awal tahun. You know-lah...

Monday, December 17, 2007

Seseorang itu...

Gw lagi dengerin "Aku dan Dirimu"nya Ari Lasso feat Bunga Citra Lestari, lha koq kebetulan ada seseorang yang PM gw lewat YM!. Duuh, tiba-tiba ada rasa ngilu di hati. Terlepas mungkin memang beberapa tahun yang lalu antara gw dan seseorang itu sempat mengalami seperti cuplikan lirik lagu berikut ini :

tiba saatnya kita saling bicara
tentang perasaan yang kian menyiksa
tentang rindu yang menggebu
tentang cinta yang tak terungkap

sudah terlalu lama kita berdiam
tenggelam dalam gelisah yang tak teredam
memenuhi mimpi-mimpimu malam kita


Cukup lama sebenarnya, sekitar 8-9 tahun yang lalu. Tapi tetep aja ada yang aneh antara gw sendiri ama seseorang itu. Si papah tahu juga cerita yang ini, seseorang itu juga pernah main ke rumah, gw ama si papah juga pernah sekali waktu menyempatkan diri mampir ke rumahnya.

Di balik cerita hidupnya yang berliku itu, gw tetap berharap yang terbaik untuknya. Berharap mendapatkan sebuah kehidupan yang baik dengan pendamping yang terbaik pula di matanya. Bagaimanapun si seseorang itu pernah mengisi masa lalu gw dalam rentang waktu yang lama banget. Meskipun saat itu tidak selamanya bisa barengan, suatu waktu gw dan seseorang itu bisa bersama hanya dalam beberapa waktu dan berpisah dalam hitungan bulan bahkan tahun tanpa mengetahui kabar bahkan contact number sekalipun. Namun suatu waktu bertemu lagi begitu saja.

Waktu itu gw ngerasain waktu berjalan lambat sekali, gw sendiri terombang-ambing dalam keadaan hampir putus asa. Dan ternyata semua berlalu begitu saja, pupus di tengah jalan, buntu sama sekali. Sedih, tentu saja. Frustasi, hampir saja. Toh akhirnya waktu menggiring kenangan itu menjauh dari gw.

Sekarang gw dan seseorang itu tinggal di kota yang sama, tapi tidak pernah ketemuan. Itu mungkin lebih baik, toh kehidupan gw dan kehidupan seseorang itu sudah berjalan di track masing-masing. Sebuah pembelajaran hidup di masa remaja.

*Sorry kalo gw tadi agak ketus pas chatting, kebawa emosi aja kali. Seharian ini dah komplain beberapa hal.*

"Jahat.."

Akhir-akhir ini saya jadi "jahat" banget sama para penjual itu. Contoh saja, kemaren malam saya dan si papah belanja oven tanam di salah satu toko elektronik yang besar di Surabaya, tepatnya di sekitar Bukit Darmo Blv.

Sebenarnya oven yang saya incar berbulan-bulan yang lalu masih di-display juga, tapi ternyata dah jadi milik orang lain. Akhirnya setelah berpikir keras dan colek-colek barang ini itu, akhirnya sreg sama satu merek oven yang lain.

Saya panggillah mbak-mbak pramuniaganya, saya bilang mau oven yang itu. OK, setelah di cek sana dan sini ama si mbak itu ternyata pengiriman barangnya baru bisa lusa hari dari hari pembelian saya. Padahal maunya saya dikirim besok paginya. Dengan halus dan lembutnya mbak-mbak itu menjelaskan kenapa harus lusa, kenapa gak bisa besok, dan dengan repotnya mbak itu lari kesana kemari mencari-cari bagian pengiriman yang kira-kira bisa nganterin buat besok pagi.

Nunggu lama akhirnya mbak yang lari-lari itu muncul juga, trus bilang gini kira-kira "Maaf buk, gak bisa kalo dikirim besok, soalnya jadwal pengiriman besok sudah penuh".
Trus saya dengan santainya jawab, "Oh, kalo gitu gak jadi deh mbak...."
Mbaknya langsung bilang gini, "Coba saya telponkan lagi ke bos saya lagi buk, yang tadi itu orangnya gak bisa dihubungi..."
Gak berapa lama setelah si mbaknya itu telpon, nyamperin saya sambil bilang "O iya buk, bisa dikirim besok, tapi untuk daerah pengiriman Sidoarjo kena biaya pengiriman Rp. 25.000.."
Horee, akhirnya bisa juga dikirim besok.. Tambahan biaya RP 25.000 emang harus bayar, lha gimana lagi, rumahnya di luar kota jee..

Tapi pagi tadi, saya jadi lebih "jahat" lagi pas nelpon ke interior design, namanya FILIA yang di Mayjend Sungkono itu. Rencananya hari ini ada pengiriman kitchen set dan lemari ke rumah. Tapi pas saya konfirmasi jam berapa dikirimnya, dengan seenak udelnya bilang "Maaf buk hari ini kami blom bisa kirim, paling lambat hari Rabu kami kirim.."
Yang ini mah sontoloyo banget... Terang saja saya langsung NYOLOT, secara history-nya harusnya kitchen set itu dah dikirim bulan lalu. Trus karena suatu hal masalah internal mereka, gak tau mis komunikasi atau apa, beberapa hari sebelum tanggal pengiriman saya telpon ke kantornya. Dengan santainya mereka bilang, untuk design saya baru bisa dikirim paling lambat tanggal 15 Desember. Muke gileee, gak tanggung-tanggung molornya tuh sampe sebulan. Saya marah banget, mereka telpon berkali-kali saya cuekin. Tapi akhirnya setelah negosiasi macem ini macem itu, didapat kesepakatan kalo tanggal 15 Desember itu sudah terpasang. OK deal...

Tapi dasarnya emang gak profesional dari awalnya kali, minggu kemaren saya ditelpon lagi kalo gak bisa ngirim tanggal 14 Desember, bisanya hari Senin (17 Des, hari ini). Yo sudah, saya lagi males berdebat.. Tapi hari ini tadi saya benar-benar dibuat marah.

Mereka bilang baru bisa kirim hari Rabu.. Terang saja saya langsung bilang, knapa gak dikirim aja tahun depan. Trus dengan o'on-nya orangnya nanya, tahun depan kapan buk?? Saya jawab aja, akhir tahun depan mbak...

Saya : "Pokoknya saya mau dikirim hari ini atau semua uang saya kembali...."
Filia : "Ibuknya rugi looh, hari ini tinggal finishing saja, besok pengeringan trus hari Rabu dikirim.."
Saya : "Mbak...!!! Saya sudah dirugikan sebulan yang lalu, trus kemaren jumat katanya mo dikirim, gak taunya molor hari ini, hari ini dibilang mo dikirim hari Rabu, trus mo molor sampai kapan lagi??!!!.."
Filia : "Iya buk, kami minta maaf buk...!!!"
Saya : "Dikirim hari ini atau uang saya kembali semuanya, dan juga design untuk bed set saya batalkan semuanya.."
Filia : "Apa gak sabar ditunggu sampai Rabu, buk.."
Saya : "Saya sudah cukup sabar... Dan saya gak mau tahu, saya mau hari ini diantar, atau semua uang saya dikembalikan..."
Filia : "Gini aja buk, kalo misalkan hari Rabu kami ternyata gak bisa kirim, hari itu juga semua uang ibu kami transfer. Akan saya sampaikan ke Pak Beni (si bosnya).."
Saya : "Mbak, mending mbak sampein ke Pak Beni deh kalo saya minta uang saya balik semuanya hari ini atau barang dikirim hari ini. Saya tidak dapat kompensasi apapun dari keterlambatan ini.."
Filia : "Iya untuk Ibu Herna kami kasih kompensasi kualitasnya yang paling bagus deh.."
Saya : "Mbak, kualitas paling bagus itu bukan kompensasi tapu keharusan. Kalaupun saya minta kompensasi, jangan harap saya mau dikasih kompensasi yang kecil karena saya bakalan minta kompensasi yang gede banget.. Tolong disampaikan ke Pak Beni ya Mbak.."

Gile, bener-bener bikin emosi deeh... Dan akhirnya mereka hari ini kirim sebagian barang ke rumah... Mampus loe, biaya transportasi dobel-dobel biarin... Biarin aja mereka bolak-balik selama tiga hari. Saya pikir menakutkan juga bagi mereka kalo sampai semua uang saya harus balik. Memang sih saya rugi kalo seandainya uang kembali, rugi waktu aja... Taoi kan mereka bakalan rugi macem-macem, rugi design, rugi bahan baku dan mungkin barang itu gak laku kalo dijual, secara itu custom sesuai permintaan customer..

Si Papah bilang, "looh dikirim juga yaa... Hehehe mereka takut beneran kayaknya kalo sampai kita minta balikin semua uangnya..."

Makanya tooh, jangan permainkan pelanggan. Saya sendiri sudah ogah pake Filia.. So yang di Surabaya, kira-kira dimana yang interior design yang bagus?? Kasih tau donk, mo pindah nihh...

Tuesday, December 4, 2007

Lombok Trip - 2

Sore ini iseng-iseng ganti proxy server baru, secara selama ini heran banget, koq susahnya minta ampun buat upload sebuah file gambar. Dan ternyata berhasil, guys.. Akhirnya jadi kalap kayak gini deh, upload foto-foto yang seharusnya sudah di-posting beberapa minggu bahkan bulan yang lalu. So, jangan protes ya kalo posting kali ini isinya banyakan gambarnya daripada tulisannya.

Flash back ke tanggal 9 - 11 November, sekitar sebulan lalu. Kami terbang ke Lombok dalam rangka Family Gathering di divisi tempat saya dan si cinta bernaung. Namanya aja family, so pastinya si krucil diajak serta buat jadi penggembira. Berangkat jumat pagi harusnya, ditambah delay beberapa jam akhirnya berangkatnya jadi agak siangan dikit.

Dari foto keliatan kan kami berangkatnya naik maskapai penerbangan apaan?? Hehehe, yang ini gak perlu dijelasin panjang lebar ;-)


Akhirnya nyampe juga ke Selaparang, first time visiting Lombok Island for me [and my family]. Bandaranya bo', kecil banget. Tapi belakangan gw baru tahu kalo bandara Husein Sastranegara di Bandung lebih kecil dari yang ini, cuman lintasan pesawatnya [taxi way] lebih panjang.


Selanjutnya, rombongan diangkut beberapa bus pariwisata. Looh ini driver bus-nya?? Ya bukanlah, ini kan anak gw... ;-) Tapi emang sih selama ini dia addicted banget ma bus, truck dan tak ketinggalan kereta api.


Tujuan utama rombongan adalah Rumah Makan Taliwang Irama, dengan menu special ayam bakar taliwang. Menunya gak cocok banget buat balita, pedes pedes pedes, makanya gak difoto *alasaaaan..*


Trus ke tempat tenun... Gw nyobain, ternyata susah banget bo'... Ahlinya aja perlu waktu sekitaran sebulan buat nyelesaiin selembar kain tenun, makanya harganya mahal banget...


Uenaknya leyeh-leyeh di hotel, o iya nginepnya di Holiday Resort Lombok. Sebelum leyeh-leyeh kayak gini kami dah keliling-keliling Lombok sampek elek, diantaranya ke tempat penjualan mutiara. Trus makan malem juga donk di Restaurant Salsa kalo gak salah. Si krucil sempet muntah-muntah di sana, gara-garanya abis minum susu cair coklat.


Menjelang tour ke Gili Trawangan, foto session buat nak-kanak dulu.


Di tengah perjalanan menuju Gili Trawangan, berhenti sejenak menikmati Selat Malimbu [cmiiw]. Sumpah, bagus banget pemandangannya...


Nyampe juga di Gili Trawangan. Di sana bisa snorkling, bisa naek glass-bottom boat buat ngeliat terumbu karang, bisa naik cidomo[cikar dokar mobil] keliling Trawangan. Kami bertiga milih naik glass-bottom boat dan cidomo. Pengen tau rasanya naik cidomo keliling Trawangan, busyeet kayak dilempar-lempar gak karuan, it's all because jalannya masih setapak gitu. Tapi sekali lagi, pemandangannya coy indah banget..


Nyebrang lagi ke Pulau Lombok, dah capek dan ngantuk, tapi narsis tetep donk...


Nih anak gak ada capeknya, abis jalan-jalan ke Gili Trawangan masih pake renang segala. Apalagi malemnya tuh ada acara gala-dinner, dan dia satu-satunya anak kecil yang bertahan sampai acaranya bubar barisan. Yang ada semuanya pada geleng-geleng, gw ma si cinta juga geleng-geleng, kalo yang lain geleng-geleng keheranan, kami berdua geleng-geleng kecapean.

Yang lainnya kayaknya gak sempet kejepret. Ngikutin si krucil aja harus punya tenaga ekstra, secara dia gak pernah mau berhenti sampai dia merasa benar-benar mengantuk.

It was really our nice holiday, indeed...

Esensi Kemarahan

Saya pernah marah, atau malahan mungkin bisa dikategorikan sebagai orang yang sering marah alias pemarah. Saya pernah mengungkapkan kemarahan saya dengan berbagai macam ekspresi. Mulai dari yang diem aja sambil manyun ke sana ke sini, marah dengan ngomong kenceng ke seseorang, dan yang terakhir adalah saya hanya mengungkapkan kalau sedang kecewa karena suatu hal.

Ternyata dari sekian ekspresi marah saya itu, yang terakhirlah yang tetap membuat saya tenang menghadapi kemarahan saya sendiri. Dan ini terjadi beberapa minggu belakangan, ketika seseorang tidak menepati janjinya dan benar-benar membuat saya kecewa. Saya sangat marah waktu itu, tapi saya berusaha berpikir jernih untuk tidak ngomong kenceng ke orang itu. Saya cuma mengungkapkan bahwa saya benar-benar kecewa bahwa janji yang sudah jelas-jelas dituliskan di atas kertas tidak bisa ditepai pada waktunya.

Dan apa jadinya, seseorang tersebut masih bisa dengan lembut juga menjelaskan kenapa hal seperti itu bisa terjadi, yang seharusnya tentu saja tidak terjadi. Dan meminta maaf telah tidak bisa menepati janjinya.

Alhamdulillah, saya bisa mengontrol emosi saya sendiri. Saya merasa, itulah yang membedakan saya dengan orang-orang arogan di luar sana. Yang kadang, tanpa berperasaan bisa membentak ke orang lain hanya untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang marah ataupun sedang kecewa. Saya sendiri tidak ingin mendapatkan tumpahan amarah dari orang lain, jadinya saya sebisa mungkin bisa mengontrol nafsu amarah sendiri.

Dan pagi ini saya membaca sebuah artikel menarik yang nyasar di inbox saya, yang mungkin berguna buat semuanya.

---

Anger Management
Sumber: Tidak Diketahui

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.
Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar;
karena dia hanya tidak bisa marah.
Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola
kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil adalah seorang yang
berhasil menjadikan dirinya bersabar.

Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat
tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap
mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah
berhak untuk berlaku melampaui batas.
Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.

Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan
kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah.
Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih
tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita
itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan.
Hanya karena Anda menyadari dengan baik –tentang kerugian yang bisa
disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi
berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat Anda
merasa marah. Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat
Anda marah itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.

Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.

Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya
mempunyai dua arah gerak; yaitu bila ia tidakmemuliakan,pasti ia
menghinakan.

Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang
bila Anda merasa tenang. Ia akan selalu memperbaruhi kekuatannya
untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.

Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan
jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan,
nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan kemapanan
Anda yang sekarang -untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih
tinggi.

Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawahlah arah
pembaruan dari kemapanan Anda.

Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi
yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya, dan kemudian
direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.

Dan bila nafsunya telah menjadikannya seorang yang tidak bisa
direndahkan lagi, dia disebut sebagai budak nafsu.
Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah
penentu kelas Anda.

Kebijakan para pendahulu kita telah menggariskan bahwa untuk menjadi
marah itu mudah, dan patut bagi semua orang. Tetapi, untuk bisa
marah kepada orang yang tepat, karena sebab yang tepat, untuk tujuan
yang tepat, pada tingkat kemarahan yang tepat, dan dengan cara yang
tepat -itu tidak untuk orang-orang kecil.

Maka seberapa besar-kah Anda menginginkan diri Anda jadinya?

Memang pernah ada orang yang mengatakan bahwa siapa pun yang membuat
Anda marah-telah mengalahkan Anda. Pengamatan itu tepat-hanya bila
Anda mengijinkan diri Anda berlaku dengan cara-cara yang merendahkan
diri Anda sendiri karena kemarahan yang disebabkan oleh orang itu.

Itu sebabnya, salah satu cara untuk membesarkan diri adalah
menghindari sikap dan perilaku yang mengecilkan diri.
Kita sering merasa marah karena orang lain berlaku persis seperti
kita.

Perhatikanlah, bahwa orang tua yang sering marah kepada anak-anaknya
yang bertengkar -adalah orang tua yang juga sering bertengkar dengan
pasangannya.

Bila kita cukup adil kepada diri kita sendiri, dan mampu untuk
sekejap menikmati kedamaian kita akan melihat dengan jelas bahwa
kita sering menuntut orang lain untuk berlaku seperti yang tidak
kita lakukan.

Dan dengannya, bukankah kemarahan Anda juga penunjuk jalan bagi Anda
untuk menemukan perilaku-perilaku baik yang sudah Anda
tuntutdariorang lain,tetapi yang masih belum Anda lakukan?

Lalu, mengapakah Anda berlama-lama dalam kemarahan yang sebetulnya
adalah tanda yang nyata bahwa Anda belum memperbaiki diri?
Katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat
saya marah dan berlaku rendah.
Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda telah menerima tugas untuk
meninggikan orang lain; maka tidak ada badai, gempa, atau air bah
yang bisa membuat Anda mengurangi nilai Anda bagi kepantasan untuk
mengemban tugas itu.

Ingatlah, bahwa orang-orang yang berupaya mengecilkan Anda itu-
adalah sebetulnya orang-orang kecil.

Karena, orang-orang besar akan sangat berhati-hati dengan perasaan
hormat Anda kepada diri Anda sendiri. Bila mereka marah pun kepada
Anda, mereka akan berlaku dengan cara-cara yang mengundang Anda
untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Sedangkan orang kecil? Orang-orang kecil membuat orang lain merasa
kecil agar mereka bisa merasa besar.

Anda mengetahui kebesaran yang dijanjikan untuk Anda. Maka besarkan-
lah orang lain.

Desember Ceria

Lupakan sejenak semua posting gw yang berhubungan dengan sesuatu yang sedih, sekarang waktunya melupakan kesedihan. Secara ini kan dah memasuki akhir tahun, bulan terakhir di tahun 2007 ini. Apa coba hubungannya, gak nyambung.. ;-)

Alhamdulillah hari ini bisa sedikit bernafas lega setelah seharian kemaren klelep ama pekerjaan yang tertunda selama gw ngikutin sebuah training di Jakarta [finally, gw dapet training juga] dan lanjut weekend ke Bandung.

Semua yang sedih-sedih, ke laut aja deeh, dah gak ada tempat lagi buat kesedihan. Yang bikin gw bete, juga pergi jauh-jauh dari gw deeh, sekarang gw happy. Wakaka...

Gw ngerasa di tahun ini banyak banget yang datang dan pergi dalam kehidupan pribadi gw, yang beberapa di antaranya sepertinya tidak bisa dituliskan di sini. Dan ternyata, semuanya itu berperan menempa diri gw yang akhirnya bisa menjadi seperti sekarang ini. Yang datang dan pergi itu bisa menjadi sebuah pembelajaran diri, yang sebetulnya masih menyisakan sebuah ketidakdewasaan di diri gw. Gw sadar itu, dan semuanya butuh proses untuk menjadikan diri sebagai pribadi yang ideal. Semoga...

Ngomongin weekend ke Bandung, ada beberapa hal yang perlu gw garis bawahin, untuk gw sendiri tentunnya.Ternyata saya harus bersyukur selama ini tinggal di Surabaya, yang menurut gw pribadi gak begitu macet dibandingin ma Bandung. Trus nyari taksi juga gak susah-susah amat, banyak pilihan, ada taksi biru dan taksi orange yang jadi favorit gw. Kalo di Bandung mah, gw cuman kenal ma taksi yang ini. Yang lainnya gak berani coba pake deh, secara info dari si cinta yang lainnya pake sistem borongan. Sedang gw kan gak tau harga ideal untuk jalan dari suatu tempat ke tempat lain. Nah, hal ini diperparah ma jumlah armada taksi biru itu hanya 200 mobil aja dan seringnya abis pas gw telpon ke nomor reservasi-nya. Huuh, harus belajar nahan emosi nih, untungnya Bandung gak sepanas Surabaya, yang panasnya bikin orang lebih cepat naik darah. Mau naik angkot, duuh gak kebayang berapa waktu yang terbuang buat ngetem sana, ngetem sini.

Wekeke, begitu balik ke Surabaya dan nyampe bandara Juanda, nafas lega deeh... Hhmmm enaknya pulang ke kota sendiri, bandaranya gede, jalanan gede juga, macetnya gak seberapa, taksi banyak berseliweran di jalan. Pokoknya bagaimanapun lebih enak di kota sendiri deeh, ehm kecap selalu nomor satu yaa.

Sore hari, sehari sebelum ngacir ke Jakarta sebenarnya gw dah baca imelnya Pakdhe yang kesasar dimana-mana ini, tapi sampe sekarang blom dibales. Wakakaka, keterlaluan banget kan "sok sibuk" gw kali ini. Tapi suer, baru hari ini gw bisa akses internet, delete imel yang dah ngendon di inbox yang ternyata hampir bikin inbox gw bounching. Nulis posting yang ini aja juga pake kepotong acara meeting, makan siang de el el, pfupfupfu banyak banget sepertinya pe-er gw bulan ini. Gimana nasib gw ya kalo mbak yang duduk di sebelah gw bener-bener dah ngambil jatah cuti melahirkan-nya, berhubung akhirnya tampuk pekerjaan yang segudang itu dilimpahkan ke gw atas kemauan pak boss. Gw ngebayangin gak bakalan bisa menengok internet selama 3 bulan penuh, pfupfupfu ;-)

O iya, balik lagi ke imelnya Pakdhe itu, menurut info yang bersangkutan, ada ulasan mengenai UN Peacekeeping di majalah Cosmo-Men edisi Desember 2007 - Mei 2008. Cuman sayangnya sampai detik ini gw blom berhasil mendapatkan itu majalah. Pas di Bandung nyari-nyari di hotel gak ada, jalan-jalan mengelilingi beberapa blok juga gak nemuin, pas di bandara Juanda-Surabaya gak ketemu juga, kmaren pesen ke temen kantor yang jalan-jalan keliling kota juga blom nemuin. Huahaha, malahan yang ada temen2 gw itu pada curiga, knapa nyari yang "Men" bukan yang "Girl" gitu kira-kira arah keheranan mereka. Lagian emang temen2 yang gw titipin itu adalah para cowok, secara begitulah dunia gw, selalu berada diantara cowok2 yang seringnya gokil dan iseng abis.


Sabar ya Pakdhe, ntar-ntar kalo dah nemuin pasti dibaca dan dikabarin deeh. Mungkin sekarang blom waktu yang tepat untuk baca majalahnya. *alesan, alesan...*

Bagi yang lain dan yang penasaran kira-kira seperti ulasannya, jangan lewatkan deh edisi bulan ini, Cosmopolitan Men "Fun Fearless Male Magazine". Laah, koq gw jadi promosi majalah gini, kayak orang jualan. Yaa gak papa deh, lagian blom tentu sebulan sekali gw bisa promosi kayak gini.

Ternyata memasuki bulan Desember semakin banyak yang "datang" ke gw, dan Alhamdulillah gak ada yang "pergi". Dan kalaupun ada issue mengenai re-organization ataupun sejenisnya di awal tahun mendatang, take it easy aja deh. Toh sudah biasa menerima yang datang dan melepaskan yang pergi untuk sesuatu yang lebih baik buat perusahaan. Yang blom biasa tuh kalo seandainya gw yang kena "dampak" dari re-organization itu, entah rotasi ataupun mutasi.

Doa gw, semoga di tahun mendatang segala sesuatunya menjadi lebih baik lagi dari yang sudah ada sekarang.

Desember, di saat sebagian orang disibukkan dengan perayaan maupun rencana liburan Natal dan tahun baru, gw disibukkan dengan segudang pekerjaan yang mungkin bikin gw harus totally ngerjainnya, dan bikin gw terkesan bener-bener kayak tertimbun setumpuk kertas di meja. Tapi untunglah sekarang jamannya paperless, jadi gak keliatan jorok-jorok amat ini meja. Wakakaka, keep "ceria" on December guys..